Kapan Sebaiknya Rehabilitasi Pasca Stroke Dimulai ?

Stroke merupakan kondisi medis yang umum terjadi dan dapat menimbulkan berbagai kecacatan pada individu yang mengalaminya. Rehabilitasi pasca-stroke merupakan komponen penting dalam perawatan pasien untuk memperbaiki fungsi, meningkatkan kualitas hidup, dan mengurangi risiko komplikasi. Rehabilitasi pasca-stroke melibatkan berbagai disiplin ilmu, seperti fisioterapi, terapi okupasi, terapi wicara, dan psikologi. Tujuan utama dari rehabilitasi ini adalah untuk membantu pasien memulihkan kemampuan motorik, kognitif, dan emosional yang terganggu akibat stroke. Rehabilitasi dapat berlangsung jangka pendek maupun jangka panjang, tergantung pada tingkat keparahan stroke dan kebutuhan individu pasien.

Kapan Sebaiknya Rehabilitasi Dilakukan ?

Berdasarkan berbagai penelitian, memulai rehabilitasi secepat mungkin setelah stroke terjadi adalah kunci untuk mendapatkan hasil yang optimal. Idealnya, rehabilitasi harus dimulai dalam 24 hingga 48 jam setelah stroke. Hal ini dikarenakan periode awal pemulihan menawarkan potensi terbesar untuk regenerasi dan adaptasi otak.

Penelitian oleh Langhorne et al. (2011) menunjukkan bahwa rehabilitasi yang dimulai lebih awal setelah stroke terkait dengan hasil yang lebih baik dalam hal pemulihan fisik dan kognitif, serta mengurangi risiko komplikasi medis, seperti infeksi paru-paru dan trombosis vena dalam. Oleh karena itu, penting bagi tim perawatan kesehatan untuk mengidentifikasi dan merujuk pasien untuk rehabilitasi segera setelah kondisi mereka stabil.

Tentu saja, beberapa faktor perlu dipertimbangkan sebelum memulai rehabilitasi pasca-stroke, seperti kondisi medis pasien, keparahan stroke, dan ketersediaan sumber daya. Tim perawatan kesehatan harus memastikan bahwa pasien telah stabil secara medis, dan memperhatikan potensi kontraindikasi terkait rehabilitasi, seperti tekanan darah yang tidak terkontrol atau infeksi yang belum diatasi.

Rehabilitasi Individual dan Terintegrasi

Setiap pasien stroke memiliki kebutuhan yang berbeda, sehingga pendekatan rehabilitasi harus disesuaikan secara individual. Tim perawatan kesehatan yang terdiri dari berbagai disiplin ilmu harus bekerja sama untuk merancang dan melaksanakan program rehabilitasi yang terintegrasi, mencakup aspek fisik, kognitif, dan emosional.

Intervensi rehabilitasi meliputi :

  • Fisioterapi: Membantu pasien memulihkan kekuatan, koordinasi, dan keseimbangan, serta meningkatkan mobilitas dan fungsi motorik.
  • Terapi okupasi: Fokus pada kemampuan pasien untuk melakukan aktivitas sehari-hari, seperti mandi, berpakaian, makan, dan aktivitas lainnya yang meningkatkan kemandirian.
  • Terapi wicara dan bahasa: Bertujuan memulihkan kemampuan berbicara, menelan, dan memahami bahasa pada pasien yang mengalami gangguan komunikasi akibat stroke.
  • Psikoterapi dan dukungan emosional: Membantu pasien dan keluarganya mengatasi stres, kecemasan, dan depresi yang mungkin timbul akibat stroke.

Faktor Suksesnya Rehabilitasi Pasca-Stroke

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan keberhasilan rehabilitasi pasca-stroke, antara lain :

  • Dukungan keluarga : Keterlibatan keluarga dalam proses rehabilitasi sangat penting. Mereka dapat memberikan dukungan emosional, fisik, dan praktis yang diperlukan oleh pasien.
  • Komitmen pasien : Kesuksesan rehabilitasi sangat bergantung pada komitmen dan usaha pasien dalam mengikuti program yang direkomendasikan oleh tim perawatan kesehatan.
  • Komunikasi yang efektif : Tim perawatan kesehatan harus berkomunikasi secara efektif dengan pasien dan keluarganya, menjelaskan tujuan dan harapan dari proses rehabilitasi, serta melibatkan mereka dalam pengambilan keputusan.

Terakhir diperbaharui : 8 Agustus 2022

2 COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here