Mengapa Stroke Lebih Sering Menyerang Wanita?

2
1279
Foto : Deposit Photos

Sebagian besar wanita di Indonesia memiliki setidaknya satu faktor risiko penyakit stroke. Penting bagi setiap wanita untuk mengetahui tentang faktor risikonya sehingga anda dapat mencegah terjadinya stroke di kemudian hari.

Fisiologis tubuh wanita itu sendiri diciptakan berbeda dibandingkan dengan pria. Hal ini menyebabkan wanita lebih rentan terkena stroke dibandingkan pria. Berikut ini adalah faktor risiko stroke khusus yang ditemukan pada wanita

Pil KB (kontrasepsi oral)

Kontrasepsi oral modern jauh lebih aman daripada bentuk yang digunakan beberapa dekade lalu karena mengandung estrogen lebih rendah. Pada wanita di bawah usia 35 tahun yang tidak merokok, penggunaan kontrasepsi tidak meningkatkan risiko stroke. Namun, pada sebagian kecil wanita, kontrasepsi oral yang menggabungkan estrogen dan progesteron meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan pembekuan darah.

Anda memiliki risiko lebih besar terkena stroke jika : merokok, memiliki tekanan darah tinggi, berusia di atas 35 tahun, mengalami migrain dengan aura, memiliki faktor risiko lain untuk penyakit stroke, atau memiliki masalah pembekuan darah sebelumnya.

Kehamilan

Selama sembilan bulan kehamilan, wanita dapat mengembangkan kondisi tertentu yang menempatkan mereka pada risiko penyakit stroke yang lebih tinggi.

  • Pre-eklampsia adalah suatu kondisi yang biasanya dimulai setelah minggu ke-20 kehamilan. Hal ini terkait dengan peningkatan tekanan darah dan protein dalam urin ibu (protein menunjukkan bahwa ada masalah dengan ginjal). Tidak ada cara yang terbukti efektif mencegah pre-eklampsia, anda mungkin rentan terhadap kondisi ini jika anda memiliki Riwayat hipertensi atau obesitas sebelum hamil. Faktor risiko lain meliputi : usia lebih muda dari 20 atau lebih tua dari 40, kehamilan dengan lebih dari satu bayi, atau memiliki diabetes, penyakit ginjal, rheumatoid arthritis, lupus atau scleroderma. Semua wanita harus dipantau secara rutin oleh penyedia layanan kesehatan mereka selama kehamilan mereka. Pre-eklampsia dapat diobati di bawah pengawasan dokter.
  • Diabetes gestasional saat hamil. Tubuh wanita harus memproduksi insulin ekstra karena peningkatan kadar hormon kehamilan mengganggu kemampuan tubuh untuk menggunakan insulin secara efisien. Jika tubuh wanita tidak dapat memproduksi insulin tambahan dengan cukup, kadar gula darahnya dapat meningkat, menyebabkan diabetes gestasional. Tidak ada tanda-tanda peringatan sehingga penting bagi wanita untuk memantau kadar glukosa mereka sebagai bagian dari perawatan prenatal mereka dan terus dipantau selama kehamilan mereka. Diabetes gestasional dapat meningkatkan risiko ibu dan bayi terkena diabetes di kemudian hari. Diabetes merupakan faktor risiko penyakit jantung dan stroke.
  • Risiko stroke terkait kehamilan dapat terjadi pada setiap tahap kehamilan. Waktu yang berisiko tinggi adalah saat melahirkan dan beberapa bulan pertama setelah melahirkan. Ini biasanya merupakan hasil dari masalah mendasar seperti malformasi pembuluh darah yang sudah ada sebelumnya atau eklampsia.

Menopause

Menopause adalah kondisi dimana seorang wanita berhenti mengalami siklus menstruasi. Selama siklus hidup reproduksi wanita, sekitar usia 12 hingga 50 tahun, hormone estrogen memberikan efek perlindungan pada kesehatan otak wanita. Ketika efek perlindungan estrogen berkurang risiko penyakit stroke akan meningkat.

Jika anda mengalami menopause dini, risiko anda lebih tinggi. Sebelum dan sesudah menopause, Anda mungkin mengalami:

  • Peningkatan kolesterol darah total, kolesterol jahat (LDL) dan kadar trigliserida
  • Penurunan kolesterol baik (HDL)
  • Kecenderungan hipertensi
  • Kecenderungan obesitas sentral
  • Gejala seperti berkeringat parah atau gangguan tidur

Terapi Penggantian Hormon

Kita mengetahui manfaat hormon estrogen untuk kesehatan otak pada wanita usia produktif. Berdasarkan fakta ini dikembangkan terapi untuk mengganti fungsi estrogen yang hilang saat menopause yang disebut Hormone Replacement Therapy (HRT).

Akan tetapi, hasil penelitian menunjukkan bahwa wanita pasca menopause yang melakukan HRT memiliki peningkatan risiko stroke. Jenis terapi ini tidak boleh digunakan untuk mencegah stroke pada wanita menopause

2 KOMENTAR

    • Terima kasih untuk komentarnya bapak/ibu Sahuri. Apakah stroke bisa sembuh total sangat bergantung kepada derajat keparahannya. Semakin ringat derajat keparahannya, pada umumnya semakin sedikit gejala sisa yang didapat oleh pasien.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini