Penyakit Moyamoya, Pemicu Stroke pada Usia Muda

Penyakit Moyamoya adalah gangguan pembuluh darah otak yang ditandai dengan penyempitan atau sumbatan progresif dari pembuluh darah. Hal ini mengakibatkan berkurangnya aliran darah ke otak. Otak kemudian akan membentuk pembuluh darah kecil-kecil untuk membantu aliran darah otak, namun pembuluh darah ini rentah pecah.

Nama Moyamoya berasal dari bahasa Jepang yang berati asap rokok, dimana gambaran ini khas ditemukan pada pemeriksaan CT scan kepala. Penyakit Moyamoya dapat terjadi pada semua usia meskipun paling sering ditemukan pada anak-anak berusia 10-20 tahun. Penyakit Moyamoya ditemukan di seluruh dunia, akan tetapi lebih sering terjadi di negara-negara Asia Timur, yakni Korea, Jepang dan Cina.

Baca Juga : Stroke pada Usia Muda, Apa Faktor Risikonya?

Bagaimana Gejala Penyakit Moyamoya?

Pembuluh darah yang menyempit atau tersumbat dapat menyebabkan keluhan transient ischemic attack dan stroke penyumbatan. Sedangkan pembuluh darah kecil-kecil yang dibentuk alamiah oleh otak sangat rentah pecah yang dapat menyebabkan stroke perdarahan.

Tanda dan gejala yang terjadi pada penyakit Moyamoya sama dengan stroke pada umumnya yaitu :

  • Kelemahan separuh tubuh
  • Kesemutan separuh tubuh
  • Bibir mencong
  • Bicara pelo
  • Nyeri kepala
  • Kejang
  • Penurunan kesadaran
  • Gangguan kognitif
  • Gangguan gerak involunter

Gejala – gejala ini dapat bervariasi bergantung pada lokasi terjadinya stroke pada otak.

Apakah Penyebab Terjadinya Kondisi Ini?

Penyebab pasti penyakit moyamoya tidak diketahui. Para peneliti percaya bahwa angka kasus yang banyak ditemukan di negara-negara Asia menunjukkan besar peranan faktor genetik. Terkadang, perubahan pembuluh darah dapat terjadi menyerupai penyakit moyamoya tetapi mungkin memiliki penyebab dan gejala yang berbeda. Ini dikenal sebagai sindrom moyamoya.

Baca Juga : Keunggulan Magnetic Resonance Imaging (MRI) dalam Diagnosis Stroke

Apa yang Perlu Dilakukan untuk Menegakkan Diagnosis Penyakit Ini?

Pemeriksaan imajing otak sangat penting untuk menegakkan diagnosis. Pemeriksaan CT scan kepala dan MRI angiografi merupakan pilihan tes yang wajib untuk melihat gambaran pembuluh darah otak.

Bagaimana Pengobatan Pasien dengan Kondisi Ini?

Obat – obatan yang diberikan bertujuan untuk mencegah terjadinya serangan stroke berulang dan mengurangi gejala akibat stroke yang terjadi. Beberapa jenis operasi dapat dipilih untuk melakukan revaskularisasi (memperbaiki aliran darah) ke otak dengan melebarkan pembuluh darah yang sempit atau memberikan jalan pintas (bypass) ke pembuluh darah yang tersumbat alirannya. Anak – anak biasanya memiliki respon yang lebih baik pada revaskularisasi.

Bagaimana Prognosis Pasien?

Tanpa pembedahan, kebanyakan pasien akan mengalami kejadian stroke berulang – ulang yang akan menyebabkan penurunan kognitif akibat dari penyempitan lebar pembuluh darah yang progresif. Penyakit ini dapat berakibat fatal terutama pada pasien yang mengalami stroke perdarahan.

Terakhir diperbaharui : 26 Juli 2021

2 COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here