Perjalanan Udara Setelah Stroke

Seringkali pasien ataupun keluarga bertanya kapan waktu yang tepat untuk terbang setelah stroke. Tidak ada jawaban tepat untuk ini. Pada umumnya, sebagian besar maskapai penerbangan komersial tidak berani menerbangkan seseorang dalam beberapa hari setelah stroke.

Menurut Asosiasi Stroke di Inggris, perjalanan udara sebaiknya dihindari untuk dua minggu pertama setelah stroke. Ada beberapa risiko komplikasi yang membuat terbang setelah stroke berisiko :

Pembekuan darah yang berlebihan atau hiperkoagulabilitas

Hiperkoagulabilitas meningkatkan risiko pembekuan darah yang berlebihan. Akibatnya, ini meningkatkan risiko stroke iskemik, ketika arteri di otak tersumbat oleh gumpalan darah. Selain itu, ketika anda duduk terlalu lama di pesawat, anda meningkatkan risiko deep vein thrombosis (DVT). Kondisi ini terjadi di mana bekuan darah terbentuk di kaki, yang dapat lepas dan menyumbat arteri di organ-organ penting tubuh.

Rendahnya oksigen untuk otak

Tekanan udara lebih rendah saat berada di dalam pesawat, yang berarti ada lebih sedikit oksigen untuk memberikan makanan bagi otak. Selama pemulihan stroke, oksigen sangat penting untuk pemulihan. Sebaiknya hindari duduk di lingkungan dengan oksigen lebih sedikit dalam jangka waktu yang lama.

Risiko stroke berulang

Ada risiko 20% mengalami stroke berulang dalam bulan pertama setelah stroke. Jika seseorang mengalami stroke di pesawat, pilot akan mencoba melakukan pendaratan darurat untuk mendapatkan penanganan medis darurat yang dibutuhkan. Hal ini memperpanjang waktu sebelum anda mendapat perawatan, itulah sebabnya banyak dokter menyarankan untuk menunggu sebelum anda terbang setelah stroke.

Setiap maskapai akan memiliki aturannya sendiri dalam terbang dengan kondisi medis. Anda perlu memeriksa dan berkomunikasi dengan maskapai anda. Anda mungkin diminta untuk menyiapkan surat keterangan dokter yang menyatakan bahwa anda layak terbang.

Jika anda dinyatakan layak untuk terbang, berikut ini adalah beberapa tips untuk meningkatkan keselamatan anda :

  • Kenakan kaus kaki kompresi jika anda memiliki gangguan hiperkoagulabilitas. Ini membantu pembuluh darah dan otot kaki anda menggerakkan darah lebih efisien.
  • Berjalan-jalanlah saat lampu sabuk pengaman mati. Gerakan membantu mencegah masalah pembekuan darah seperti DVT. Jika Anda tidak dapat berjalan, setidaknya lakukan beberapa gerakan kaki sembari duduk
  • Simpanlah obat-obatan dalam tas jinjing untuk memudahkan anda meminum obat.
  • Hubungi maskapai penerbangan untuk mengatur bantuan khusus jika anda memerlukan bantuan penglihatan, bantuan pendengaran, layanan kursi roda, mobilitas dan perangkat medis lainnya
  • Alokasikan waktu lebih lama untuk anda melewati keamanan dan berjalan ke terminal
  • Bepergianlah dengan pendamping jika memungkinkan sehingga seseorang dapat membantu anda jika diperlukan.

Pada akhirnya dokter yang merawat anda yang memutuskan kapan waktu yang aman bagi anda untuk terbang setelah stroke. Setiap penderita stroke memiliki faktor risiko dan komplikasi medis yang berbeda-beda yang membutuhkan sedikit banyak menunggu untuk terbang setelah stroke.

Terakhir diperbaharui : 19 Juni 2022

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here