Arteri karotis merupakan pembuluh darah utama pada otak yang bertugas mengalirkan oksigen dan nutrisi ke otak. Penyumbatan pembuluh darah karotis atau pembuluh darah leher ini adalah kondisi yang terjadi ketika plak yang terbentuk di dinding arteri karotis menyebabkan penyempitan dan menghambat aliran darah ke otak. Hal ini dapat meningkatkan risiko stroke, yang merupakan penyebab kematian dan kecacatan utama di seluruh dunia. Oleh karena itu, penting untuk menemukan metode pengobatan yang efektif untuk mengatasi kondisi ini.
Mengapa dilakukan Stenting Karotis?
Seiring dengan perkembangan teknologi, saat ini banyak dikembangkan terapi minimal invasif pada otak. Stenting karotis adalah alternatif pembedahan endarterektomi karotis, yang sudah umum dikerjakan sebagai pengobatan penyumbatan pembuluh darah leher. Prosedur stenting karotis melibatkan penempatan stent di arteri karotis yang menyempit menggunakan kateter. Ini dilakukan melalui akses vaskular di paha atau lengan, tanpa perlu pembedahan di leher seperti pada operasi endarterektomi karotis.
Baca juga : Mengungkap Hubungan Antara Stenosis Karotis dan Risiko Stroke
Bagaimana Prosedur Stenting Karotis dikerjakan?
Prosedur ini dilakukan di ruangan kateterisasi dengan pembiusan lokal atau total. Dokter akan memasukkan kateter, yaitu selang tipis dan fleksibel, melalui arteri di pangkal paha atau lengan. Kateter ini kemudian akan diarahkan menuju arteri karotis yang mengalami penyumbatan. Sebuah balon kecil akan dimasukkan melalui kateter dan ditempatkan di area yang mengalami penyumbatan. Balon ini kemudian akan dikembangkan untuk membuka arteri yang menyempit. Setelah pembuluh darah dibuka, dokter akan memasukkan stent melalui kateter dan menempatkannya di lokasi yang mengalami penyumbatan. Stent ini akan membantu mempertahankan pembukaan arteri dan mencegah penyempitan kembali.
Kapan diperlukan Prosedur Stenting Karotis?
Stenting karotis biasanya dikerjakan pada pasien yang memiliki arteri karotis yang menyempit atau tersumbat lebih dari 50% pada pasien dengan gejala seperti stroke atau transient ischemic attack (TIA), atau lebih dari 80% pada pasien tanpa gejala. Faktor-faktor lain yang menjadi pertimbangan dalam melakukan stenting karotis adalah:
- Risiko yang lebih tinggi dari operasi endarterektomi karotis, seperti usia lanjut, kondisi kesehatan yang buruk, atau adanya komplikasi medis lainnya.
- Keadaan anatomi yang tidak memungkinkan untuk dilakukan endarterektomi karotis, seperti letak plak yang sulit dijangkau, pembuluh darah yang terlalu kecil, atau arteri karotis yang berkelok-kelok.
Manfaat dan Risiko
Manfaat utama dari stenting karotis adalah pencegahan stroke. Dengan membuka arteri yang menyempit, prosedur ini dapat mengurangi risiko stroke yang disebabkan oleh penyumbatan arteri karotis. Selain itu, stenting karotis juga bisa membantu mengurangi gejala yang berhubungan dengan penyempitan arteri karotis, seperti pusing, kelemahan, dan gangguan penglihatan.
Namun, stenting karotis juga memiliki risiko, termasuk komplikasi yang berhubungan dengan prosedur seperti infeksi, pendarahan, atau reaksi alergi terhadap kontras yang digunakan dalam prosedur. Selain itu, ada risiko kecil bahwa stent dapat menyumbat kembali atau menyebabkan penggumpalan darah.
Baca juga : Pentingnya Pemeriksaan Ultrasonografi untuk Kesehatan Pembuluh Darah Leher
Stenting karotis merupakan prosedur yang efektif untuk mencegah stroke pada pasien dengan penyempitan arteri karotis yang signifikan. Sebagai pasien, penting untuk membahas pilihan perawatan yang tersedia dengan dokter Anda dan memahami kelebihan dan kekurangan dari setiap prosedur untuk menentukan pilihan yang terbaik sesuai dengan kebutuhan medis dan kondisi kesehatan Anda.
Selalu konsultasikan dengan dokter spesialis terkait sebelum melakukan stenting karotis, dan pastikan Anda mendapatkan informasi yang akurat mengenai prosedur, risiko, dan manfaat yang dapat diperoleh. Dengan pemahaman yang baik tentang prosedur dan indikasi stenting karotis, Anda akan dapat membuat keputusan yang tepat untuk kesehatan Anda.
Terakhir diperbaharui : 14 Februari 2023