Mengenal Terapi Trombolisis Pada Stroke Akut

Stroke akut terjadi akibat penyumbatan pembuluh darah otak oleh bekuan darah, yang menyebabkan kekurangan oksigen dan nutrisi pada jaringan otak. Trombolisis merupakan salah satu metode pengobatan stroke akut yang bertujuan untuk melarutkan bekuan darah dan memulihkan aliran darah ke otak

Trombolisis Pada Stroke Iskemik Akut

Trombolisis dilakukan dengan menggunakan agen trombolitik, yang merupakan protein yang dapat melarutkan bekuan darah. Agen trombolitik yang paling umum digunakan adalah alteplase, yang merupakan rekombinan plasminogen aktivator tipe 1 (rtPA). Alteplase bekerja dengan mengikat dan mengaktifkan plasminogen, yang kemudian diubah menjadi plasmin. Plasmin berfungsi melarutkan fibrin, komponen utama bekuan darah, sehingga bekuan darah dapat terurai dan aliran darah ke otak dapat kembali normal.

Trombolisis sendiri telah terbukti efektif dalam meningkatkan prognosis dan pemulihan pasien dengan stroke akut. Penelitian oleh National Institute of Neurological Disorders and Stroke (NINDS) menunjukkan bahwa pasien yang menerima trombolisis memiliki kemungkinan 30% lebih tinggi untuk memiliki hasil fungsional yang baik pada 3 bulan setelah stroke dibandingkan dengan pasien yang tidak menerima trombolisis.

Kapan Trombolisis Dilakukan Pada Pasien Stroke ?

Trombolisis harus diberikan sesegera mungkin setelah onset gejala stroke, idealnya dalam 4,5 jam pertama. Waktu yang cepat dalam pemberian trombolisis sangat penting untuk memperoleh hasil yang optimal. Selain itu, pasien yang akan menjalani trombolisis harus memenuhi beberapa kriteria, seperti diagnosis stroke iskemik akut dan tidak memiliki kontraindikasi untuk trombolisis.

Kontraindikasi untuk trombolisis antara lain :

  • Riwayat perdarahan intrakranial atau kecenderungan perdarahan yang tinggi
  • Penggunaan antikoagulan atau antiplatelet dalam waktu dekat
  • Tekanan darah yang tidak tekendali (sistolik >185 mmHg atau diastolik >110 mmHg)
  • Cedera kepala berat atau operasi otak dalam waktu kurang dari 3 bulan
  • Kehamilan atau periode menyusui
  • Gejala stroke ringan atau yang membaik dengan cepat
  • Kejang pada onset stroke
  • Stroke atau infark miokard dalam 3 bulan terakhir

Adakah Risiko Dilakukan Trombolisis ?

Meskipun trombolisis telah terbukti efektif dalam pengobatan stroke akut, metode ini memiliki risiko peningkatan perdarahan otak. Perdarahan otak merupakan komplikasi yang paling serius dan dapat menyebabkan penurunan kondisi yang signifikan hingga kematian. Oleh karena itu, sangat penting untuk memantau pasien secara ketat setelah pemberian trombolisis untuk mendeteksi tanda-tanda perdarahan otak seperti penurunan kesadaran, peningkatan tekanan darah, atau penurunan fungsi neurologis.

Terakhir diperbaharui : 20 Juli 2022

2 COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here